Kampanye Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Pesisir dan Lautan Berkelanjutan terhadap Para Pelajar di Raja Ampat
Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB University melakukan kampanye bagi siswa-siswi di Raja Ampat. Kampanye tersebut dalam rangka menyadarkan generasi muda di pulau-pulau kecil di Raja Ampat. Hal ini sangat penting karena generasi muda ini akan menjadi pemimpin masa depan yang akan menentukan bagaimana sumberdaya laut wilayah yang menjadi pusat terumbu karang dunia ini akan dikelola dimasa mendatang.
Pada kampanye kali ini, PKSPL menyasar siswa-siswi SD YPK Lahairoi dan SMPN 16 Raja Ampat di Distrik Batanta Utara, dan SMAN 1 Raja Ampat di Kota Waisai. Kegiatan kampanye terbagi menjadi dua yaitu di Kampung Yensawai Barat pada tanggal 22 Juni 2021 dan di Kota Waisai Raja Ampat pada tanggal 24 Juni 2021.
Kegiatan kampanye ini merupakan bagian dari program Desain Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu dalam Mendukung Percepatan Pelaksanaan Rencana Zonasi Wilayah Peisisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3-K) di Provinsi Papua Barat Kerjasama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (KemenPPN/Bappenas) RI, Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF), PKSPL LPPM IPB University, dan Coral Reef Rehabilitation and Management Program – Coral Triangle Initiative (COREMAP-CTI).
Kegiatan kampanye yang dilakukan mulai dari membersihkan sampah di sepanjang pantai Yensawai Barat, pemilahan sampah, menggambar biota dan satwa laut, serta penyuluhan tentang konservasi dan pemanfaatan sumberdaya pesisir secara berkelanjutan. Kampanye juga diselingi beberapa kegiatan menyenangkan seperti fun games, menonton film, pembuatan prakarya dari barang bekas serta kegiatan lain yang menyenangkan.
Dr M Arsyad Al Amin peneliti PKSPL IPB University menyatakan bahwa Indonesia diberikan karunia Tuhan berupa negara kepulauan terbesar di dunia dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah sehingga berpotensi menjadi bangsa besar dan kaya. “Tinggal bagaimana kita mendayagunakan dan memanfaatkan sumberdaya tersebut secara baik,” ujar Dr Arsyad, peneliti PKSPL IPB University dari Divisi Program Pengembangan Masyarakat, Kelembagaan dan Kebijakan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, pada tahun 2025 Indonesia akan memperoleh bonus demografi bagi next generation. Nantinya, bonus ini akan menjadi modal yang sangat menentukan sumberdaya manusia unggul sehingga dapat memajukan bangsa termasuk Kabupaten Raja Ampat.
“Kuncinya harus menyeimbangkan antara konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan sumber daya peisisir dan lautan di Kepulauan Raja Ampat,” kata Dr Arsyad.
Hal senada juga disampaikan oleh Djumiati Mustiah, dosen dari Universitas Papua. Ia menyatakan bahwa menanamkan nilai-nilai konservasi dan pemanfaatan sumberdaya pesisir dan lautan harus ditanamkan sejak dini. Hal ini akan menentukan sikap masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya di masa depan. “Lingkungan yang lestari akan menjamin keberlanjutan masa depan masyarakat di pulau kecil ini,” katanya.
Wakil Kepala SMAN 1 Raja Ampat Bidang Kesiswaan, Suparman, turut menyambut baik kehadiran Tim PKSPL IPB University. Pihaknya mengucapkan terima kasih karena telah dikunjungi kampus besar seperti IPB University.
“Kami berharap, lulusan kami dapat diterima di IPB University untuk belajar ilmu dan teknologi yang memadai sehingga dapat memajukan Kabupaten Raja Ampat ke depannya,” pungkas Suparman. (RA)
Artikel ini tayang di ipb.ac.id pada 28 Juni 2021