Bappenas dan ICCTF Melakukan FGD di Alor
Badan Perencanaan Pembagunan Nasional Republik Indonesia (Bappenas) bersama Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF), menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Kabupaten Alor dengan menggandeng Dinas Kelautan dan Perikanan cabang wilayah Kabupaten Alor Provinsi NTT dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor.
Diskusi ini fokus membahas program pengembangan kawasan laut pesisir yaitu program Laut untuk sejahtera atau Lautra.
Lautra sendiri merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan pengelolaan berkelanjutan kawasan konservasi laut, Perikanan, terumbu karang, dan membuka kesempatan bagi peningkatan ekonomi yang sepenuhnya dibiayai oleh bank dunia.
Lautra terdiri dari tiga komponen beser yaitu konservasi, infrastruktur dan pendanaan berkelanjutan. Kabupaten Alor menjadi lokasi survei pertama dari 14 lokasi lainya di sejumlah Provinsi di Indonesia yang berada di kawasan konservasi yaitu NTT, NTB, Sulawesi, Maluku dan Maluku Utara.
Direktur Eksekutif Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) Tonny Wagey mengharapkan, kabupaten Alor sebagai daerah pertama kunjungan ICCTF dan Bappenas dapat memberikan hasil yang baik, karena waktu penagana tugas ICCTF yaitu pelaksanan pendanaan berkelanjutan harus diselesaikan pada tahun 2025 atau dalam kurun waktu 1 tahun.
“ICCTF diminta untuk mengimplementasi komponen ketiga, yaitu pendanaan berkelanjutan dan harus berakhir pada tahun depan, ” ucap Tonny Wagey, Jumad (21/6/2024).
Sementara itu Kordinator bidang tata kelola laut dan pesisir direktorat Kelautan dan perikanan kementrian PPN/Bappenas Roby Fadilla juga meminta, agar setiap masyarakat pengelola pesisir pantai di Kabupaten Alor yang berpartisipasi dalam FGD, dapat menjelaskan dan mengungkapkan degan baik setiap hal yang ada di kawasan pesisir masing-masing, sebagai masukan dalam membantu pengelolaan kawasan konservasi yang akan dijalankan.
“Dalam sesi wawancara perlu dijelaskan sebaik mungkin untuk bisa dijadikan masukan terkait seperti apa pengelolaan kawasan konservasi yang akan dijalankan,” ungkapnya.
Kesempatan yang sama, Kepala cabang Dinas Kelautan dan Perikanan wilayah Kabupaten Alor Provinsi NTT Muhammad Saleh Goro mengungkapkan, sebayak 119 desa pesisir di Kabupaten Alor hampir 99℅ wilayahnya masuk ke dalam kawasan konservasi, sehingga diharapkan lewat program Lautra mampu meningkatkan perkembangan desa pesisir dan pelestarian pesisir pantai.
Kegiatan yang berlangsung di Aula kantor cabang Kelautan dan perikanan wilayah Kabupaten Alor Provinsi NTT tersebut melibatkan beberapa komponen masyarakat, yaitu komunitas pemerhati konservasi, pelaku usaha pariwisata (UMKM), WWF, LSM, dan pengelola daerah pariwisata.
Source:
https://rri.co.id/atambua/daerah/772488/bappenas-dan-icctf-melakukan-fgd-di-alor