Kesehatan Laut: Sampah Medis Menuju Teluk Jakarta Meningkat
Tahun telah berganti menjadi 2021, namun Covid-19 masih menghantui Indonesia bahkan dunia. COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan dan menjadi wabah di Wuhan pada Desember 2019. Wabah ini tidak hanya mengancam kesehatan manusia namun juga kesehatan lingkungan. Pada 16 Desember 2020, Presiden Joko Widodo melalui akun YouTube Sekretariat Presiden mengumumkan pelaksanaan vaksinasi corona untuk seluruh masyarakat gratis. Namun akankah vaksin menyelesaikan permasalahan COVID-19 ini? Mari kita telaah lebih jauh.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Oseanografi merilis hasil monitoring sampah alat pelindung diri (APD) semasa pandemi dalam jurnal Chemosphere berjudul “Unprecedented plastic-made personal protective equipment (PPE) debris in river outlets into Jakarta Bay during COVID-19 pandemic”.
Dalam laman Lipi.go.id, hasil riset peneliti LIPI M. Reza Cordova, Intan Suci Nurhati, Marindah Yulia Iswari dengan Prof Etty Riani (IPB) dan Dr. Nurhasanah (UT) ini menyimpulkan sampah medis di muara sungai menuju Teluk Jakarta semasa pandemi Covid-19 mengalami peningkatan. Riset ini berhasil mengidentifikasi 7 tipe dan 19 kategori sampah menuju Teluk Jakarta melalui Sungai Marunda dan Cilincing di bulan Maret-April 2020.
Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, M. Reza Cordova menjelaskan, plastik mendominasi sampah di muara sungai sebanyak 46-57 persen dari total sampah yang ditemukan.
“Jumlah sampah secara umum yang sedikit meningkat atau sebesar lima persen, namun mengalami penurunan berat sebesar 23-28 persen,” katanya. Hal ini, menurut Reza, menguatkan indikasi perubahan komposisi sampah semasa pandemi, yaitu meningkatnya sampah berbahan plastik yang relatif lebih ringan.
Reza mengatakan, riset monitoring sampah di muara sungai ini mencatat kehadiran sampah APD, seperti masker medis, sarung tangan, pakaian hazmat, pelindung wajah, jas hujan, yang sangat mencolok dibandingkan dengan sebelum pandemi.
“Sampah APD tersebut menyumbang 15-16% dari sampah di kedua muara sungai, yaitu sebanyak 780 item atau 0,13 ton per harinya,” ujarnya.
Reza dan tim berharap, peningkatan sampah APD di lingkungan mendorong perbaikan pengelolaan sampah medis yang bersumber dari rumah tangga. “Sampah APD meningkatkan beban pencemaran. Tidak menutup kemungkinan sampah tersebut menjadi tempat ‘penempelan’ mikroorganisme patogen dan bahan berbahaya bagi ekosistem perairan, serta melepas bahan aditif lainnya” kata Reza.
Menurut Intan Suci Nurhati, mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, hasil riset ini bertujuan mengajak masyarakat turut berperan dalam menjaga kesehatan lingkungan. “Menjaga kesehatan lingkungan, diri, dan keluarga sangat baik untuk dijadikan salah satu resolusi kita di tahun 2021,” ujarnya.
Artikel disadur dari darilaut.id dengan judul “Pandemi Covid-19, Sampah Medis Menuju Teluk Jakarta Meningkat”