Kunjungan Lapangan ke Provinsi Sulawesi Utara
Kementerian PPN/Bappenas dan ICCTF melakukan kunjungan wisata di Desa Bulutui, Likupang, Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara pada 17-19 November 2020. Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan survey dan observasi lapangan terhadap potensi pengembangan program strategis blue carbon khususnya Mangrove di Likupang, Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Kegiatan kunjungan lapangan ini dihadiri oleh Tim Bappenas yang terdiri dari Sesmen PPN/Sestama Bappenas, Deputi Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Direktur Kelautan dan Perikanan, dan Kasubdit Perikanan. Di lapangan, tim Bappenas kemudian disambut langsung oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara dan Henry Tenoch sebagai pemilik lahan mangrove dan tokoh masyarakat di Manado.
Pada kunjungan ini, Sesmen PPN/ Sestama Bappenas menyampaikan bahwa Bappenas terus mendorong upaya identifikasi terhadap lokasi yang menjadi pilot project blue carbon di Indonesia. Sejalan dengan itu, Deputi KSDA Bappenas juga menambahkan bahwa identifikasi lokasi pilot project penting dilakukan guna mewujudkan target pemerintah menekan emisi gas rumah kaca. Khususnya pada daerah yang memiliki potensi pengembangan pengelolaan ekosistem blue carbon berkelanjutan. Direktur Kelautan dan Perikanan Bappenas juga sepakat bahwa Bappenas akan terus berkoordinasi dan mencari daerah-daerah yang memiliki potensi besar dalam upaya menekan emisi gas rumah kaca, sesuai target.
Dari hasil kunjungan ini, kondisi ekosistem mangrovenya masih sangat baik dan alami. Dengan kerapatan mangrove yang tinggi dan monokultur membuat mangrove ini membentuk gugusan pulau-pulau yang terbentang seluas 1.473 ha. Menurut warga yang ikut serta ke lapangan, di kawasan ini sering muncul dugong atau ikan duyung karena arusnya yang tenang dan banyak terdapat lamun sebagai tempat mencari makan. Ekosistem lamun di sekitar Kawasan ini juga cukup potensial namun belum teridentifikasi luasnya.
Kondisi ekositem mangrove yang sangat baik ini perlu dipertahankan sebagai habitat bagi berbagai jenis ikan, kepiting, udang, dan kerang-kerangan untuk bertelur, pemijahan, dan pembesaran serta mencari makan. Kabid Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi Sulawesi Utara menyampaikan, lokasi ini sangat potensial untuk pengembangan program-program blue carbon dan perikanan seperti ekowisata dan pengembangan perikanan tambak. Masyarakat dapat mengusulkan program kepada Dinas Kelautan dan Perikanan untuk kemudian diajukan anggarannya kepada Bappenas melalui Dana Aalokasi Khusus atau pendanaan lainnya.
Direktur Eksekutif ICCTF selanjutnya turut menyampaikan ajakan kepada masyarakat sekitar kawasan untuk bersama-sama berkomitmen dalam mengonservasi ekosistem mangrove yang masih alami dan menggali lebih jauh potensi yang dapat dimanfaatkan untuk pemberdayaan masyarakat sekitar secara berkelanjutan. Menanggapi hal tersebut, Henry Tenoch menyatakan komitmennya untuk mendukung program blue carbon dan bersedia meminjamkan lahannya untuk kegiatan tersebut.