Hari Bumi Ke-50 di Tengah Pandemi COVID-19
Tanggal 22 April 2020 diperingati sebagai Hari Bumi Ke-50, tema Hari Bumi tahun ini adalah aksi iklim. Lalu sebenarnya mengapa hari bumi dirayakan? Dilansir Travel and Leisure, Hari Bumi pertama kali diusulkan oleh seorang senator lingkungan asal Wisconsin, Amerika Serikat, bernama Gaylord Nelson pada 1970. Nelson membuat sebuah demonstrasi dan pawai yang diikuti 20 juta orang untuk mensosialisasikan tentang dampak lingkungan. Nelson merupakan senator lingkungan yang sangat memperjuangkan tentang konservasi alam. Sehingga Nelson membuat peringatan Hari Bumi untuk meningkatkan kesadaran manusia tentang pentingnya menjaga planet bumi.
“Tujuan kami adalah lingkungan yang berkualitas dan layak, serta adanya rasa saling menghormati antara manusia dan semua makhluk hidup lainnya,” kata Nelson sehari sebelum Earth Day yang pertama kali digelar seperti yang diberitakan Milwaukee Magazine.
Kita menyadari bahwa bumi semakin tua ditambah beban yang harus diemban. Banyak polusi, sampah menumpuk, dan iklim yang mulai ekstrem menjadi peringatan untuk mawas diri. Bumi perlu perhatian, perawatan, dan peran nyata untuk memulihkan keadaan. Mengingat perubahan iklim merupakan tantangan besar bagi masa depan ditambah wabah COVID-19 yang telah ditetapkan sebagai pandemi tidak menjadi alasan untuk berhenti merawat bumi. Di saat self quarantine atau social distancing ini kita dapat memberi sumbangsih sederhana sebagai wujud kepedulian terhadap bumi. Satu aksi kecilmu sangat berarti untuk keberlangsungan bumi!
Berikut beberapa hal sederhada yang dapat kita lakukan untuk merawat bumi di tengah pandemi COVID-19
1. Pola makan nabati untuk selamatkan bumi
Berdasarkan pemaparan komisi EAT-Lancet masyarakat dunia harus membiasakan mengonsumsi makanan sehat demi ketersediaan pangan 30 tahun ke depan. Penerapan pola konsumsi sehat atau yang dikenal dengan “diet kesehatan planet” dapat mengurangi degradasi lingkungan dan ketidakstabilan iklim. Diet kesehatan planet merupakan diet referensi global bagi orang dewasa untuk mengonsumsi sayur, kacang-kacangan, buah, minyak nabati, dan susu dalam jumlah sedang. Di tengah kondisi pandemi corona saat ini, asupan gizi seimbang harus dipastikan tercukupi. Rutin mengonsumsi buah dan sayur memberi manfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
2. Mencuci pakaian secara manual dan menjemurnya di bawah terik matahari
Tidak ada salahnya mencuci pakaian secara manual menggunakan sikat cuci. Mencuci pakaian secara manual di pagi hari menjadi opsi kegiatan produktif di tengah pandemi saat ini. Kita bisa berolahraga sekaligus menghemat penggunaan daya listrik untuk bumi.Perhatikan pengeluaran air agar lebih hemat saat mencuci pakaian. Setelah itu jemur pakaian di bawah sinar matahari. Tidak lupa berjemur untuk mendapatkan vitamin D. Sempatkan 5 menit sampai 15 menit berjemur di pagi.
3. Work from home
Seperti yang sudah kita ketahui dampak dari penyebaran virus corona mengubah sistem kerja dari tatap muka menjadi kerja yang dilakukan di rumah. Selain dianggap cukup efektif memutus rantai penyebaran covid 19 work from home juga menjadi salah satu langkah sederhana menjaga bumi. Kita dapat menghemat pengeluaran dan bensin sehingga menekan angka polusi udara dan emisi gas rumah kaca.
Menurut Consumer Electronics Association (CEA) menjelaskan bahwa dengan bekerja dari rumah menghemat sekitar 9 hingga 14 miliar kilowatt-jam energi setiap tahun. Hal tersebut kira-kira sesuai dengan jumlah energi yang dibutuhkan untuk memberi daya 1 juta rumah di Amerika Serikat dalam kurun waktu satu tahun.
4. Menghemat air dan mandi dengan cepat
Kampanye untuk sering mencuci tangan dengan sabun memang sangat dianjurkan di saat pandemi seperti ini. Akan tetapi perlu diingat bahwa menghemat air juga bisa dilakukan dengan beberapa cara salah satunya dengan menutup keran saat tidak digunakan, memperbaikinya jika dirasa ada kebocoran, dan mandi dengan cepat. Arti mandi cepat di sini khususnya bagi yang menggunakan shower untuk tidak terlalu banyak membuang air dan menggunakannya secara bijak. Penggunaan hand sanitizer juga dapat dipilih sebagai opsi menghemat air. Selain menjadi langkah sederhana merawat bumi, menghemat air tentu akan menghemat pengeluaran bulanan.
5. Berbagi pengetahuan melalui media sosial
Meskipun pandemi corona memaksa kita berjaga jarak akan tetapi tidak dapat meredam suara untuk tetap berseru melalui media sosial. Kita mungkin terpisah tetapi tetap terhubung secara koneksi dengan media digital.
Perbanyak bekal informasi dengan memahami fakta, berita up to date, dan mencari tahu apa yang dapat dilakukan untuk merawat bumi. Selanjutnya bertindak cerdas dengan memberi informasi terkait pentingnya menjaga lingkungan, berbagi video pembelajaran tentang aksi nyata, dan mengajak setiap orang membuat perubahan positif. Langkah sederhana tersebut dapat kita lakukan sekali pun di tengah pandemi COVID-19 melalui media sosial. Bukti ilmiah telah jelas dan tidak terbantahkan mengenai aktivitas manusia yang menyebabkan bumi menjadi panas. Berhenti menyia-nyiakan waktu karena 2020 merupakan titik balik ambisi untuk mengurangi emisi yang berdampak buruk bagi perubahan iklim. Setiap orang memiliki kemampuan untuk melakukan aksi nyata merawat bumi dengan langkah sederhana.
sumber: berbagai sumber